Perbedaan Diagnosis Keperawatan Nyeri Akut dan Nyeri Kronis

Perbedaan-diagnosis-keperawatan

Nyeri adalah pengalaman subjektif yang kompleks yang dapat memengaruhi kualitas hidup seseorang secara signifikan. Sebagai perawat, penting untuk memahami perbedaan antara nyeri akut dan nyeri kronik dalam melakukan diagnosis keperawatan. Perbedaan ini penting untuk merencanakan perawatan yang tepat dan efektif bagi pasien yang mengalami nyeri. Artikel ini akan menjelaskan perbedaan dalam diagnosis keperawatan nyeri akut dan nyeri kronik.

Berikut adalah poin penting perbedaan Diagnosis Keperawatan Nyeri Akut dan Nyeri Kronis :

1. Durasi / Lama Nyeri Dirasakan
– Nyeri Akut : Dirasakan kurang dari 3 bulan
– Nyeri Kronis : Dirasakan lebih dari 3 bulan

2. Penyebab Nyeri
– Nyeri Akut : Agen Pencedera Fisiologis, Kimiawi dan Fisik
– Nyeri Kronis : Kondisi muskuloskeletal kronis, Kerusakan Sistem Saraf, Gangguan Fungsi Metabolik, dll.

3. Gejala dan Tanda Mayor
– Nyeri Akut : Bersikap protektif, frekuensi nadi meningkat dan mengeluh sulit tidur
– Nyeri Kronis : merasa tertekan dan tidak mampu melakukan aktifitas

4. Gejala dan Tanda Minor
– Nyeri Akut : tekanan darah meningkat, pola napas berubah, nafsu makan berubah, proses berpikir terganggu, menarik diri, diaforesis.
– Nyeri Kronis : merasa takut mengalami cedera berulang, bersikap protektif, waspada, pola tidur berubah, fokus menyempit, anoreksia

Selain perbedaan ini , kata kunci diangkatkannya diagnosis Nyeri Akut maupun Nyeri Kronis adalah adanya keluhan nyeri yang dirasakan oleh klien, pasien tampak meringis / gelisah, dan juga skor skala nyeri yang dikaji oleh perawat.

Sumber :: PPNI. 2016. Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia: Definisi dan Indikator Diagnostik, Edisi 1. Jakarta: DPP PPNI.