Kenali Istilah Preventif dalam Kesehatan

Pernahkah sahabat Appskep mendengar istilah preventif? Mulai dari salah satu fokus baru di RUU Kesehatan sampai jadi salah satu bahasan di debat Calon Presiden terakhir 2024. Sebenarnya seperti apa preventif itu? Di artikel ini, sahabat disuguhkan serba-serbi preventif untuk menambah pemahaman sahabat mulai dari definisi, jenis-jenis dan contohnya, dan keuntungan menerapkan preventif.

Definisi Preventif

Preventif versi WHO adalah pendekatan untuk mengurangi kemungkinan penyakit atau gangguan kesehatan pada individu, memperlambat perkembangan penyakit atau mengurangi disabilitas (WHO, 2024). Sedangkan versi KEMENKES adalah kegiatan pencegahan terhadap suatu masalah kesehatan/penyakit (UU RI NOMOR 36 TAHUN 2009 TENTANG KESEHATAN, 2009). Dari dua pendapat di atas, sahabat dapat menyimpulkan bahwa preventif adalah pencegahan agar tidak sampai terkena penyakit serta mencegah masalah kesehatan lain. Misalnya dalam konteks penyakit HIV. Preventif adalah bagaimana agar seseorang tidak sampai terkena HIV. Kalaupun sudah terkena HIV, bagaimana mencegah orang tersebut dari AIDS hingga mencegah penularan HIV ke orang lain adalah bentuk dari preventif.

Jenis-jenis Preventif

Ada lima jenis preventif menurut (Kisling & Das, 2023). Masing-masing memiliki fokus yang berbeda. Berikut adalah jenis-jenisnya:

  1. Preventif Primordial
    Preventif primordial berfokus pada pengurangan faktor risiko untuk seluruh masyarakat pada kondisi sosial dan lingkungan. Pencegahan paling awal dengan mengurangi paparan faktor risiko sebanyak-banyaknya. Contoh dengan pendekatan lingkungan adalah pembuatan jalur khusus pesepeda dan toko makanan sehat sehingga masyarakat dapat menggunakan fasilitas untuk berolahraga hingga kemudahan mendapatkan makanan sehat dan meningkatkan kesehatan masyarakat. Sedangkan contoh dengan pendekatan sosial adalah kenaikan pajak rokok dan pembatasan iklan rokok sehingga “memaksa” mengurangi penggunaan tembakau terutama rokok.
  1. Preventif Primer
    Jenis preventif ini difokuskan untuk mencegah penyakit, atau dengan kata lain sasaran preventif primer adalah orang yang sehat agar tidak sampai sakit. Bentuk kegiatan yang biasa ditemui adalah vaksinasi seperti vaksinasi COVID-19 pada saat pandemi virus Corona.
  1. Preventif Sekunder
    Kalau preventif sekunder lebih fokus pada deteksi dini penyakit dan sasarannya adalah individu yang “terlihat” sehat dengan bentuk penyakit subklinis. Bentuk preventif sekunder yang dapat sahabat temui adalah skrining TB. Misal seorang laki-laki melakukan medical check-up dan ditemui gambaran rongent dada seperti gambaran penyakit TBC. Dalam hal ini, dokter belum dapat menegakkan diagnosis TB. Maka, perlu tes dahak untuk memastikan apakah ada bakteri Tuberkulosis di sana. Ketika dilakukan pengambilan sampel dahak hingga memastikan adakah bakteri TB di sana, itulah preventif sekunder.
  1. Preventif Tersier
    Kali ini tujuannya adalah mengurangi dampak dan keparahan penyakit. Dalam konteks ini, seseorang telah sakit. Sahabat akan sering menjumpai preventif tersier dalam bentuk rehabilitasi. Contohnya adalah rehabilitasi pasca operasi dan perawatan luka diabetes.
  1. Preventif Kuartet
    Pencegahan ini mengidentifikasi orang yang berisiko mengalami pengobatan berlebihan, melindungi dari invasi medis baru, dan merekomendasi tindakan, yang sesuai secara etis. Sederhananya begini “perawatan pasien sebisa mungkin memiliki manfaat yang besar dan risiko yang kecil”. Contohnya adalah pemberian obat penurun panas pada anak sakit DBD. Obat penurun panas memang bukan untuk mengatasi DBD, tapi bisa mencegah anak mengalami kejang yang timbul karena suhu tubuh terlalu panas.

Bagaimana sahabat Appskep, sudah ada gambaran? Jika ada yang ditanyakan, komen di bawah ya..

REFERENSI

  • jdih.setgab.go.id (2009).Undang-undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan. Diakses pada 3 Maret 2024, dari https://jdih.setkab.go.id/PUUdoc/16799/UU0362009.htm#:~:text=13. Pelayanan kesehatan preventif adalah,terhadap suatu masalah kesehatan%2Fpenyakit.
  • ncbi.nlm.nih.gov. (2023). Prevention Strategies. Diakses pada 3 Maret 2024, dari https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK537222/
  • who.int. (2024). Health promotion and disease prevention through population-based interventions, including action to address social determinants and health inequity. Diakses pada 3 Maret 2024, dari https://www.emro.who.int/about-who/public-health-functions/health-promotion-disease-prevention.html

Editor :
Ns. Nurul Fauziah, M.Med.Ed
Ns. Najmi Ulfa Misbah, S.Kep