Hal yang Harus Diperhatikan Pada Pasien Terpasang Selang Kateter (Selang Kencing)

Sumber Gambar : https://hellosehat.com/urologi/kandung-kemih/cara-pemasangan-kateter/

Pemasangan selang kateter (selang kencing) merupakan sebuah prosedur medis yang memasukkan sebuah selang ke dalam saluran kencing untuk mengalirkan urin (kencing).

Tujuan pemasangan selang kencing

Pemasangan selang kateter ini bertujuan untuk:

  1. Mengosongkan kantong kencing (kandung kemih)
  2. Mengeluarkan urine (kencing)
  3. Mengukur keseimbangan cairan tubuh pasien dengan melihat jumlah cairan yang masuk melalui tubuh pasien dan cairan yang keluar melalui selang kateter

Pasien dengan kondisi tertentu, biasanya mendapatkan home care dengan pemasangan kateter di rumah. Seperti pasien dengan inkontinensia urin (gangguan saraf pada fungsi kandung kemih), proses operasi seperti sesar, pemantauan keseimbangan cairan, dan lain sebagainya.

Hal yang harus diperhatikan

Ada beberapa hal yang harus di perhatikan saat keluarga dengan pasien terpasang selang kateter di rumah yaitu:

  1. Keluarga harap memperhatikan jumlah kantong urin, kosongkan setiap 8 jam sekali atau saat kantong urin penuh
  2. Walaupun urin/ kencing keluar melalui selang, namun keluarga tetep harus memperhatikan kebersihan genitalia pasien, yaitu keluarga dapat membersihkan area di sekitar masuknya selang dengan hati-hati. Bersihkan area tersebut dengan air hangat dan sabun, agar tidak terjadinya infeksi pada area tersebut
  3. Keluarga harus memperhatikan posisi kantong urin. Jangan meletakkan kantong urine lebih tinggi dari pada selang, apabila di posisikan lebih tinggi dari selang urin akan tertahan dan tidak dapat keluar. Posisikan kantong urin lebih rendah di bawah selang
  4. Keluarga yang akan menyentuh perangkat kateter diharuskan untuk mencuci tangan baik sebelum dan sesudah berkontak.
Kapan harus dibawa ke fasilitas kesehatan

Keluarga dapat menghubungi dokter/perawat apabila menemukan hal-hal berikut pada pasien yang terpasang kateter di rumah yaitu:

  1. Nyeri pada perut di bagian bawah
  2. Pada selang kateter terlihat adanya darah, atau keluar darah dari selang kateter
  3. Terdapat kebocoran pada selang kateter atau area masuknya selang kateter
  4. Pasien mengalami demam, luka atau bengkak pada area genitalia 
  5. Air kencing tidak keluar walaupun pasien sudah minum dengan cukup
  6. Urin berubah warna, berbau atau terdapat endapan pada kantong urin
Bladder Training

Setelah pasien dinyatakan bisa terlepas dari kateter urin oleh dokter, ada hal penting yang harus keluarga dan pasien ketahui setelah dilakukan pelepasan yaitu latihan kandung kemih (bladder training). Bladder traning merupakan cara untuk mengontrol cara berkemih secara normal kembali. Berikut caranya yaitu :

  1. Mencoba mengeluarkan urin/kencing dengan jeda waktu 3-4 jam
  2. Minum air putih sebanyak 6-8 gelas (setengah jam setelah makan)
  3. Menghindari minum air dengan kandungan yang dapat memicu kencing secara terus menerus seperti kopi dan teh
  4. Kontrol pola berkemih setiap 2 jam sekali pada pagi dan siang hari, dan 4 jam sekali pada malam hari.
Referensi

Alodokter. (2023, 23 Februari). Pemasangan Kateter Urine Ini Yang Harus Anda Ketahui. Diakses Pada Tnaggal 7 April 2024 melalui https://www.alodokter.com/pemasangan-kateter-urine

Rofii, M. (Tanpa Tahun). Disharge Palnning pada pasien di rumah sakit. Semarang : Undip Press.

Siloam Hospitals. (2023, 27 September). Mengenal Kateter Urine, Jenis dan Prosedur Penggunaannya. Diakses pada tanggal 7 April 2024 melalui https://www.siloamhospitals.com/informasi-siloam/artikel/mengenal-kateter-urine

Hello Sehat. (2021, 22 April).  Langkah Pemasangan Kateter Urine yang perlu diketahui. Diakses pada tanggal 7 April melalui https://hellosehat.com/urologi/kandung-kemih/cara-pemasangan-kateter/

Editor :
Ns. Nurul Fauziah, M.Med.Ed
Ns. Najmi Ulfa Misbah, S.Kep