Kenali Gejala Baby Blues : Ibu Postpartum Perlu Dukungan Keluarga

Sumber Gambar : www.freepik.com

Setelah ibu melahirkan, maka ibu akan menjalani masa nifas. Apakah Sahabat Appskep tahu apa itu masa nifas?

Masa nifas (puerperium) merupakan suatu masa yang berlangsung kurang lebih 6 minggu setelah seorang wanita melahirkan bayi sampai dengan keadaan tubuh kembali seperti sebelum hamil. Periode ini dikaitkan dengan perubahan fisik dan emosional yang intens sehingga menyebabkan gangguan kecemasan dan suasana hati. 

Gangguan Mood Postpartum

Saat masa nifas, ada tiga derajat gangguan mood postpartum, yaitu 

  1. Postpartum Blues, yaitu kondisi umum yang mempengaruhi emosi ibu setelah melahirkan seperti sedih, cemas, lelah, dan mudah tersinggung
  2. Postpartum Depression (PPD), yaitu kondisi umum yang mempengaruhi kesehatan mental ibu setelah melahirkan, seperti gangguan tidur, perubahan nafsu makan. Kondisi ini membutuhkan perhatian medis.
  3. Postpartum Psikosis, yaitu kondisi langka yang mempengaruhi ibu setelah melahirkan, seperti halusinasi, delusi. Kondisi ini membutuhkan perhatian medis.
Masalah yang Dialami Ibu setelah Melahirkan

Mari kita bahas masalah yang sering terjadi pada ibu setelah melahirkan

Postpartum blues atau dikenal dengan Baby Blues Syndrome (BBS) merupakan gangguan mood yang relatif umum terjadi dan merupakan depresi paling umum pada ibu pasca melahirkan. Kondisi ini sering terjadi dalam 14 hari pasca melahirkan dan cenderung memburuk pada hari ke 3 dan 4.

Ibu dengan BBS harus diidentifikasi sejak dini dan diobati secara memadai karena jika dibiarkan maka akan menyebabkan risiko penyakit berulang dan berdampak jangka panjang terhadap peran ibu yang berkaitan dengan perkembangan emosi dan perilaku anak, serta peran ibu dalam keluarga. 

Penanganan BBS yang tidak tepat dapat berkembang menjadi depresi pasca melahirkan atau gejala yang lebih parah lagi yaitu psikosis. Dampak yang akan dialami ibu dapat mengganggu peran ibu, salah satunya berdampak pada hubungan ibu dan bayinya, serta ibu cenderung enggan memberikan ASI. Dengan begitu bayi akan kekurangan gizi dan hubungan antara ibu dan bayi menjadi kurang terjalin.

Apa saja ciri-ciri ibu yang mengalami Baby Blues Syndrome?

  • Kecemasan
  • Depresi atau kesedihan
  • Cenderung menyalahkan diri sendiri
  • Perasaan tidak stabil
  • Mudah tersinggung
  • Sering menangis
  • Gangguan nafsu makan
  • Gangguan tidur

Keluarga, terutama ayah memiliki peran besar saat ibu menghadapi kejadian Baby Blues ini, ayah dapat mendampingi serta memberikan perasaan nyaman dan aman kepada ibu. Selain keluarga, tentu ibu membutuhkan peran tenaga profesional.

Nah bagaimana peran home care pada kejadian Baby Blues Syndrome ini? Bidan atau perawat dapat membantu ibu dengan cara: 

  1. Pelayanan nifas dan laktasi,
  2. Menjaga kesehatan fisik dan mental ibu dan anak,
  3. Memberikan konseling kepada ibu. Ibu juga dapat berbagi perasaan yang dirasakan sehingga dapat diberikan edukasi dan informasi dengan tepat. 

Sahabat Appskep dan keluarga tidak perlu ragu untuk mendapatkan pelayanan home care saat situasi dibutuhkan. Penanganan yang tepat dapat mengatasi masalah dengan cepat!

Referensi :

Mazidawati. (2022). Peningkatan Psikoedukasi Baby Blues dan Kepedulian Sosial pada Bidan dalam Wilayah Kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Musi Banyuasin. COMSERVA Indonesian Jurnal of Community Services and Development, 1(11), 899–905. https://doi.org/10.36418/comserva.v1i11.155

Mones, S. Y., Lada, C. O., Jutomo, L., Trisno, I., & Roga, A. U. (2023). The Influence of Individual Characteristics, Internal and External Factors of Postpartum Mothers with Baby Blues Syndrome in Rural and Urban Areas in Kupang City. EAS Journal of Nursing and Midwifery, 5(1), 1–9. https://doi.org/10.36349/easjnm.2023.v05i01.001

Editor :
Ns. Nurul Fauziah, M.Med.Ed
Ns. Najmi Ulfa Misbah, S.Kep