Hipertensi Bukan Penyakit Serius? Jangan Salah! 

Sumber gambar : www.freepik.com


Hipertensi atau tekanan darah tinggi tentu sudah tidak asing lagi bagi Sahabat Appskep. Hipertensi banyak terjadi pada orang tua, namun tidak menutup kemungkinan hipertensi juga dapat terjadi pada remaja dan dewasa awal lho Sahabat Appskep.

Apa itu Hipertensi?

Lebih jelasnya, hipertensi merupakan peningkatan tekanan darah pada pembuluh darah yang terjadi dalam jangka waktu lama. Hal ini terjadi karena jantung bekerja lebih keras memompa darah guna memenuhi kebutuhan oksigen dan nutrisi tubuh. Jika tidak segera ditangani, maka dapat mempengaruhi fungsi organ lain, terutama organ penting seperti jantung dan ginjal. Hipertensi adalah kondisi dimana tekanan darah melebihi 140/90 mmHg, sedangkan batas normalnya adalah 120-140 mmHg sistolik dan 80-90 mmHg diastolik.

Penyebab Hipertensi

Suatu penyakit terjadi bukan tanpa sebab, apa sih penyebab hipertensi itu sendiri?

Faktor risiko hipertensi antara lain usia, jenis kelamin, kebiasaan merokok, obesitas, stres, kebiasaan olahraga, konsumsi kopi, pola makan tinggi natrium, dan konsumsi alkohol. 

Menurut penelitian kesehatan, hipertensi bersifat turunan/genetik. Orang yang memiliki riwayat keluarga dengan hipertensi memiliki risiko mengalami hipertensi dua kali lebih besar. Obesitas juga meningkatkan risiko hipertensi, karena lemak dapat menyebabkan penyumbatan pembuluh darah dan asupan garam yang berlebihan juga menyebabkan hipertensi akibat pelepasan hormon natriuretik yang berlebihan.

Efek Jangka Panjang Hipertensi

Hipertensi sering dianggap sepele, padahal hipertensi menjadi salah satu penyakit penyebab kematian tertinggi lho Sahabat Appskep… Bagaimana akibat terjadinya hipertensi?

Ketika tekanan darah meningkat, jantung bekerja lebih keras dan otot jantung membesar, sehingga peningkatan kerja jantung dapat memicu pembesaran jantung dan gagal jantung. Selain itu, hipertensi dapat mempengaruhi arteri koroner berupa penumpukan plak yang dapat menyebabkan penyumbatan pembuluh darah.

Penyakit Hipertensi dalam jangka panjang meningkatkan risiko stroke, serangan jantung, dan gagal ginjal kronis. Bahkan hipertensi yang parah dapat menyebabkan ensefalopati hipertensi, kehilangan kesadaran, koma dan bahkan kematian.

Penderita hipertensi biasanya mengalami pusing, mudah tersinggung, telinga berdenging, sulit tidur, sesak nafas, rasa berat di leher, cepat lelah, dan mata keruh. 

Bagaimana Cara Menangani Hipertensi?

Penyakit Hipertensi dapat diobati dengan pengobatan atau perubahan gaya hidup seperti manajemen stres yang tepat, membatasi asupan garam, menghindari rokok dan alkohol, serta cukup berolahraga.

 Terapi farmakologi dan terapi non farmakologi digunakan untuk mengobati hipertensi; terapi farmakologi menggunakan terapi obat, dan terapi non farmakologi menggunakan pengendalian stres, pola makan, dan olahraga yang dapat didampingi oleh layanan home care

 Salah satu cara mengendalikan stres adalah dengan menggunakan teknik relaksasi lima jari dan pernapasan dalam. Terapi relaksasi dan pernapasan dalam dapat menurunkan ketegangan dan emosi seseorang. Terapi ini dapat menghangatkan titik masuk dan keluar energi di meridian jari, sehingga mengurangi aktivitas sistem saraf simpatis dan menurunkan tekanan darah. Hal ini dapat dilakukan dengan sangat mudah dan mandiri serta akan membantu mengurangi stres yang berujung pada peningkatan tekanan darah. Terapi ini tidak hanya mampu mengurangi nyeri, namun juga dapat menghilangkan nyeri tersebut dengan cara meningkatkan sirkulasi paru-paru dan darah. Selain itu, pengobatan non farmakologis terdiri dari berbagai modifikasi gaya hidup yang sangat penting untuk mencegah peningkatan hipertensi, berupa diet yang dapat dikonsultasikan bersama ahli gizi; pola makan tinggi kalium dan kalsium, pengurangan garam, mengurangi stres, berhenti merokok, dan rutin berolahraga.

Bagaimana Sahabat Appskep… Siap menjadi lebih sehat?

Referensi :

Asmi, A. S., & Husaeni, H. (2019). Nursing Home Care in Families with Problems Hypertension Health. Jurnal Ilmiah Kesehatan Sandi Husada, 10(2), 32–38. https://doi.org/10.35816/jiskh.v10i2.99

Sari, L. D., Elliya, R., & Djunizar Djamaludin. (2023). Penerapan terapi relaksasi genggam jari dan nafas dalam terhadap penurunan tekanan darah pada pasien hipertensi pada keluarga. JOURNAL OF Qualitative Health Research & Case Studies Reports, 3(1), 15–22. https://doi.org/10.56922/quilt.v3i1.341

Baca Juga :https://blog.appskep.id/premarital-check-up-mengenal-manfaat-dan-jenisnya/

Editor :

Ns. Nurul Fauziah, M.Med.Ed

Ns. Najmi Ulfa Misbah, S.Kep